Wednesday, April 9, 2025
Wednesday, January 15, 2025
Kebakaran Hutan California
https://youtube.com/shorts/qxdaZxgWd6Y?si=czD2F2ba5owlKDBn Awalnya saya tak bisa memahami bagaimana kebakaran Hutan kemudian meluas menghabiskan penghunian di kota Los Angeles, California Amerika. Tapi, ketika saya terus mengikuti berita itu saya tercengang karena badan Santa Anna dengan kecepatan 140 km/jam membawa api itu menjilat kemana-mana, termasuk daerah penduduk.
Pemadam kebakaran tak mampu bekerja maksimal memadamkan api, bahkan myawa mereka terancam jilatan api yang dibawa badai Santa Anna. Sebuah tragedi yang mencengangkan, kemajuan ilmu Pengetahuan dan Teknologi ternyata tak mampu melawan kekuatan alam.
Kami berduka untuk semua anda yang berada dari berbagai negara yang menghuni tempat yang telah diluluhlantakkan api, kiranya Tuhan menghibur dan menguatkan kalian, bangkit kembali, lakukan yang terbaik.
Tuesday, January 7, 2025
Monday, January 6, 2025
Monday, May 6, 2024
Hukum, Peta Keadilan
Hukum di negeri ini masih jauh dari keadilan.
Peta keadilan
Wednesday, February 21, 2024
Pemungutan suara telah selesai, What next?
Pemungutan suara telah selesai, What next?
Pemungutan suara sebagai ruang kedaulatan rakyat dalam menentukan perubahan di Indonesia melalui pergantian kepemimpinan telah berlangsung dengan damai dan aman.
Selanjutnya, masyarakat Indonesia perlu menantikan penghitungan suara yang dilakukan Komisi Pemilihsn Umum (KPU) dengan damai.
Penghitungan suara cepat atau QUICK COUNT melaporkan bahwa pasangan calon 02 meraih suara mutlak, dan pemilu akan berlangsung dalam satu putaran, tapi tetap saja penetapan final berada ditangan KPU.
Suara-suara yang menginformasikan adanya kecurangan pada saat pemungutan suara terus berlangsung, tapi usaha untuk mendapatkan data yang valid, artinya perlu ada bukti-bukti yang jelas untuk memastikan apakah kecurangan itu sistematis atau tidak membutuhkan data yang cukup.
Kita setuju untuk mengawal terus penghitungan suara yang sedang dilakukan, namun tentu saja dengan penuh kehati-hatian, dan jangan juga menolak penghitungan suara cepat, karena penghitungan suara cepat itu sendiri merupakan usaha untuk mengawal pemilu yang adil dan jujur sebagai penghargaan terhadap kedaulatan rakyat.
Siapapun yang menang dalam pemilihan calon Presiden dan wakil presiden kemenangan untuk rakyat Indonesia, secara khusus dalam memberikan ruang terhadap kedaulatan rakyat.
https://www.binsarinstitute.com/2024/02/pemungutan-suara-telah-selesai-what-next.html
Tuesday, February 13, 2024
Kemiskinan
Melawan ketidakadilan
Thursday, February 1, 2024
Friday, September 24, 2021
Saturday, August 7, 2021
Elite Perlu Berkarakter
Negara-negara dengan pemimpin berkarakter, berkualitas, jujur, berjiwa kenegarawanan, didukung oleh sistem politik yang baik berhasil mengangkat derajat manusia di berbagai belahan dunia ini.
Negara-negara yang awalnya menderita, hidup dalam kemiskinan, kekacauan, bangkit menjadi negara-negara maju karena hadirnya pemimpin berkarakter.
Indonesia tentu bisa sejajar dengan negara-negara maju lainnya jika mampu menampilkan pribadi unggul dalam tataran elite di negeri ini dengan Pancasila sebagai landasan bersama negeri ini yang telah teruji melalui sejarah panjang kehadiran Indonesia ditengah bangsa-bangsa lain.
Rakyat Indonesia sesungguhnya tidak kalah cerdas dibandingkan penduduk di negara-negara lain. Tidak sedikit anak negeri ini yang kepemimpinannya tersohor dalam tingkat dunia. Malangnya, putra-putri terbaik bangsa ini justru raib dari kancah politik Indonesia.
Lebel “kotor” yang disematkan pada kata “politik”oleh masyarakat negeri ini karena ulah para elite politik, membuat “tunas unggul”itu terpaksa betah ber-diaspora demi sebuah idealisme, meski kerinduan untuk membangun negeri yang dicintainya itu terus menggelora, dan keinginan itu jarang mewujud seperti yang dialami B.J. Habibie yang kiprahnya dinegeri ini akan tetap dikenang sepanjang masa.
Peraturan Presiden tentang pendidikan karakter yang baru saja diluncurkan sepantasnyalah menjadi renungan bagi elite negeri ini. Perpres tersebut memang bertujuan mempersiapkan anak-anak negeri ini untuk menyambut jendela terbuka, untuk menghadirkan Indonesia yang maju, berdiri sejajar dengan negara-negara maju lainnya di dunia.
Namun, tujuan itu sulit tercapai jika elite negeri ini tidak mampu menjadi model bagi generasi penerus bangsa ini. Karena prilaku elite berkarakter merupakan salah satu syarat suksesnya pendidikan karakter di negeri ini, baik pada sekolah formal,non formal dan informal.
Ketika Yunani mengalami kemerosotan dalam segala aspek kehidupan akibat kekalahan dalam perang Pelopones, Plato mengatakan, “Pemerintahan negara menjadi rebutan orang-orang yang tidak memenuhi syarat, tetapi berambisi.”Plato benar, kemerosotan sebuah bangsa terkait erat dengan kemerosotan kualitas elite. Peringatan Plato ini penting untuk diperhatikan para pemimpin partai politik di negeri ini.
Kekuasaan politik bisa menjadi alat untuk menghinakan martabat kemanusiaan ketika berada ditangan mereka yang jahat dan tak bermoral, namun politik juga bisa menjadi alat yang membawa manusia pada kemuliaan, keadilan dan kesejahteraan bersama ditangan orang-orang yang berkarakter dan bermoral. Karena itu jabatan politik tidak boleh jatuh atau dibiarkan jatuh pada mereka yang dikuasai motif-motif kotor. Elite politik wajib berkarakter.
Seleksi ketat elite wajib berkarakter sejatinya dimotori oleh partai politik melalui kaderisasi anggota partai. Gerbong partai politik harus diisi oleh mereka yang berkarakter. Gerbong partai politik haram dijadikan ajang jual beli kekuasaan.
Partai politik harus menjadi benteng pertama membendung ambisi kotor mereka yang rakus kekuasaan. Sebagai salah satu instrumen negara demokrasi, partai politik bertanggung jawab terhadap berlangsungnya peralihan kekuasaan politik kepada mereka yang lebih berkualitas, menghadirkan pemimpin yang handal.
Kaderisasi anggota partai harus dimaknai sebagai tugas mulia yang harus dikerjakan dengan amat serius. Bagaimanapun sulitnya keuangan partai, kaderisasi harus terus berlangsung. Permintaan dana rakyat untuk menjalankan roda partai mungkin bisa dimaafkan jika partai telah berjuang keras untuk menghadirkan kader bangsa Indonesia yang lebih baik.
Kekuasaan politik yang sarat nilai mulia itu juga harus dijaga dengan sungguh-sungguh oleh setiap elemen bangsa agar tidak jatuh pada tangan-tangan kotor yang hanya dikuasai ambisi. Tanggung jawab menjaga kekuasaan politik untuk steril dari tangan-tangan kotor itu tidak cukup dengan mengandalkan partai politik, apalagi tidak sedikit elite partai politik di negeri ini yang kini menghuni di jeruji besi karena skandal korupsi.
Untuk itu, semua elemen bangsa harus membuka mata lebar-lebar khususnya pada acara pemilihan umum dan pemilu kepala daerah. Media publik dalam hal ini memiliki peran strategis untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya kepada pemilih untuk menentukan pilihan yang tepat.
Singgasana politik harus diduduki oleh orang-orang yang memenuhi syarat; berkarakter, jujur, dan berkualitas. Pendidikan politik untuk rakyat pada konteks ini tak bisa diabaikan. memiliki nilai strategis untuk menghadirkan tunas-tunas terbaik bangsa Indonesia.
Mereka yang menduduki jabatan politik memiliki potensi atau peluang sangat besar untuk menghadirkan masyarakat yang sejahtera yang jauh dari sekat-sekat suku, agama dan antar golongan. Karena itu anak-anak bangsa yang berkualitas harus menjadikan kekuasaan politik sebagai arena pengabdian yang luhur untuk menghadirkan kesejahteraan bagi Indonesia.
Dedikasi mutlak kepada bangsa dan negara menjadi dasar utama untuk menduduki jabatan politik. Sepantasnyalah ambisi untuk menduduki jabatan politik demi pengabdian kepada masyarakat dengan cara-cara yang bermoral patut digelorakan pada setiap insan di negeri ini.
Perpres pendidikan karakter harus dimulai dengan tekad elite untuk menjadi model bagi generasi muda bangsa ini. Elite negeri ini harus berhenti menggunakan kekuasaan politik sebagai alat untuk memperkaya diri ditengah begitu banyak rakyat dinegeri ini yang menderita karena kemiskinan, dan kebodohan. Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN) harus menjadi perjuangan bersama elite negeri ini.
Media publik harus berhenti mempertontonkan tindakan elite yang tidak senonoh seakan hal biasa. Putra-putra terbaik negeri ini sepatutnya dipromosikan sebagai ajang kompetisi memberi yang terbaik untuk negeri ini.
Pembangunan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur yang menjadi cita-cita pendiri negeri ini tidak harus melalui jalan yang berliku-liku karena absennya putra-putra terbaik bangsa yang berkarakter, jujur dan berkualitas. Elite politik wajib berkarkter.
Mereka yang telah berjuang memperkembangkan karakter-karakter yang mulia mestinya juga berambisi untuk menduduki jabatan politik demi menghadirkan Indonesia yang adil dan makmur. Politik itu kudus, dan hanya mereka yang bersedia menguduskan diri layak menduduki singgasana suci itu.
Dr. Binsar A. Hutabarat
Wednesday, April 28, 2021
Penjara Berujung Kematian
Wednesday, April 14, 2021
Obat Murah Atau Murahan
Thursday, April 8, 2021
Korupsi sebagai musuh bersama
Korupsi sepatutnya menjadi musuh bersama semua rakyat Indonesia.
Penanganan kasus-kasus korupsi yang terus terkuak, bahkan mulai menyentuh kasus-kasus mega korupsi, belum juga menjanjikan Indonesia merdeka dari korupsi.
Kondisi ini telah menggangu kegembiraan peringatan kemerdekaan Indonesia ke-75 tahun ini yang dilaksanakan secara sederhana pada masa pandemi covid-19. Pasalnya, kasus-kasus mega korupsi belum juga terselesaikan.
Korupsi sebagai musuh bersama
Reproduksi korupsi dipandang dari sudut manapun tak memiliki pijakan kebenaran. Karena itu, ”menjadikan korupsi sebagai 'budaya,” atau membiarkan korupsi terus mereproduksi adalah sebuah kesalahan fatal. Korupsi adalah kebiadaban, musuh semua manusia. Manusia beradab mestinya menekan hal-hal yang jahat, dan berusaha semaksimal mungkin menumbuhkan nilai-nilai manusia yang bermutu dan mulia, yakni kebaikan, keadilan, serta segala sesuatu yang merupakan kebaikan bagi sesama. Maka, menjadikan korupsi sebagai “budaya” sama saja dengan menciptakan negara mafia yang biadab dan tak berperikemanusiaan.
Korupsi dana pendidikan telah menyebabkan biaya pendidikan terus melambung, meski pos dana pendidikan terus meningkat dari tahun ke tahun. Korupsi dana kesehatan menyebabkan biaya rumah sakit tak terjangkau rakyat kecil, sudah tak terhitung berapa nyawa yang harus melayang karena mereka tak mampu membayar pengobatan di rumah sakit. Korupsi juga menjadi biang keladi mengapa terjadi eksploitasi alam yang semena-mena dan menyengsarakan masyarakat disekitar eksploitasi alam itu terjadi, karena alam tak lagi bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka, belum lagi bahaya banjir, tanah longsor yang setiap saat bisa mengancam mereka akibat penebangan hutan, tanah-tanah tandus di tempat eksploitasi bahan tambang dll.
Manusia beretika mestinya menyadari akibat buruk perbuatannya pada orang lain, baik pada masa kini maupun generasi selanjutnya. Tepatlah apa yang dikatakan Aristoteles, “lebih baik menderita daripada melakukan kejahatan.” Hans Jonas, seorang filosof Jerman-Amerika, secara lebih luas mengungkapkan, Bertindaklah sedemikian rupa hingga akibat-akibat tindakan kita dapat diperdamaikan dengan kelestarian kehidupan manusiawi sejati di bumi.”Bayangan buruk dari akibat perbuatan jahat pada masa kini terhadap masa mendatang harusnya membuat kita berusaha bertanggung jawab atas setiap perbuatan yang kita lakukan. Reproduksi korupsi dengan alasan apapun harus ditumpas oleh segenap rakyat di negeri ini, korupsi tak layak “dibudidayakan”. Korupsi layak menjadi musuh bersama bangsa ini.
Kita patut merenungkan apa yang di suarakan Levinas, Respon deo ergo sum, (aku bertanggung jawab, jadi aku berada). Manusia bukan lagi manusia jika tak memiliki tanggung jawab atas sesamanya. Melindungi kehidupan dan menanggapi penderitaan sesama adalah prinsip utama etika, " berbuat baiklah terhadap sesama dan janganlah berbuat jahat terhadap sesama." Jadi, reproduksi korupsi yang menyengsarakan sesama adalah tidak etis dan tanda manusia tak berbudaya. Semua orang yang memiliki jiwa kepahlawanan tentu tak akan membiarkan merajalelanya korupsi di negeri ini.
Bintang jasa pemberantas korupsi
Indonesia memerlukan pemimpin yang tidak hanya pandai, memiliki kemampuan manajerial yang tersohor, tetapi juga memiliki sifat kepahlawanan. Pemimpin yang memiliki sifat kepahlawanan adalah pemimpin yang berani membela dan menyuarakan kebenaran, yang menguntungkan semua orang tanpa perbedaan, dan yang mendatangkan kebaikan bagi semua masyarakat.
Di negeri ini, korupsi tergolong dalam kejahatan luarbiasa, pemberantasannyapun menjadi bagian dalam perjuangan reformasi. Dan perjuangan pemberantasan korupsi itu juga telah melewati satu dekade reformasi, namun hasilnya tetap belum menggembirakan. Bahkan, Indonesia kini sedang memasuki masa paling kelam dalam pemberantasan korupsi, yakni terjadinya reproduksi korupsi yang banal. Reproduksi korupsi ini tentu saja tak boleh dibiarkan terus menggila, atau dibiarkan merasuki semua elemen bangsa, karena taruhannya adalah masa depan bangsa ini.
Perilaku korupsi yang dibiarkan merajalela pada masa kini akan berdampak pada masa depan bangsa, yaitu negara gagal. Indonesia membutuhkan tampilnya pahlawan-pahlawan pemberantas korupsi. Dan untuk memotivasi perjuangan berat tersebut, bintang jasa pemberantas korupsi diberikan pada pribadi-pribadi yang berjasa luarbiasa dalam pemberantasan korupsi, ini akan mendorong semua elemen bangsa untuk bahu membahu berperang melawan korupsi, dan menjadi korupsi musuh utama bangsa ini.
Tugas untuk menghantar rakyat negeri ini pada kehidupan masyarakat yang adil dan makmur dengan cara memutus rantai korupsi merupakan tugas mulia. Mereka yang berkomitmen pada tugas tersebut layak mendapatkan Bintang Jasa Pemberantas Korupsi.
Binsar A. Hutabarat
Friday, July 24, 2020
Selamat Hari Anak nasional
Thursday, June 12, 2008
Absurditas Pelupaan Fakta Masa Lampau
