Pendidikan dan Produktivitas Tenaga Terdidik

Kabar bahwa satu juta lulusan pendidikan tinggi menganggur menjadi alarm bagi pendidikan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan . Bagaimana mungkin mereka yang lulus pendidikan tinggi itu menganggur, padahal mereka diberi kemampuan untuk berkarya, mengembangkan strategi kerja, bahkan menciptakan lapangan kerja . Banyaknya luaran pendidikan tinggi yang menganggur bisa jadi meneguhkan bahwa mereka yang masuk pendidikan tinggi sekadar mendapatkan ijazah. dan kemudian dengan jaringan KKN, mereka mendapatkan kerja sebagai PNS atau P3K atau juga pekerjaan lain yang bersandar pada mediokrasi. jika dunia kerja tidak lagi mementingkan meritokrasi bisa dipahami mengapa produktivitas tenaga kerja Indonesia rendah. Apabila pendidikan tinggi di Indonesia tidak meningkatkan mutunya maka akses masyarakat untuk masuk pendidikan tinggi akan semakin rendah , apalagi dengan biaya pendidikan tinggi yang makin melangit dan rendah outcome. Pemerintah Indonesia perlu memperhatikan mutu pendidikan tinggi, dan meningkatkan akses masyarakat untuk masuk pendidikan tinggi, karena Akses masyarakat untuk masuk pendidikan tinggi bermutu, berbanding lurus dengan peningkatan produktivitas tenaga kerja Indonesia .