Humility and the Elevation of the Mind to God
Humility and the Elevation of the Mind to God Kindle Edition
by Thomas A. Kempis (Author) Format: Kindle Edition
google.com, pub-2808913601913985, DIRECT, f08c47fec0942fa0
Humility and the Elevation of the Mind to God
Humility and the Elevation of the Mind to God Kindle Edition
by Thomas A. Kempis (Author) Format: Kindle Edition
7 Perkataan Yesus di Salib menjelaskan bahwa Yesus telah menyelesaikan rencana Allah Bapa untuk menebus dosa manusia.
Yesus mati di salib bukan karena manusia menginginkan Yesus mati di Salib. Tapi Yesus mati di salib untuk menggenapi rencana Kasih Anugerah Allah.
Penggenapan rencana kasih Allah yang dilaksanakan Yesus di salib terlihat jelas dalam tujuh perkataan Yesus di salib.
1. Ya Bapa, Ampunilah Mereka (lukas 23:34)
2. Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus (Lukas23: 43)
3. Ibu inilah anakmu! (Yohanes 19: 25-27)
Setelah mengucapkan tiga perkataan tersebut di atas, selama tiga jam Yesus diam, kegelapan meliputi seluruh daerah itu.
4. AllahKu-AllahKu, Mengaa Engkau meninggalkan Aku? (Matius 27: 46)
5. Aku Haus ( Yohanes 19: 28)
6. Sudah Selesai (Yohanes 19:30)
7. Ya Bapa kedalam tanganMu Kuserahkan nyawa-Ku (Lukas 23: 46)
Perkataan yang keenam, sudah selesai menjelaskan bahwa rencana kasih Allah untuk menebus dosa manusia telah dilakukan dengan sempurna oleh Yesus. Manusia berdosa tidak harus mati karena dosa, tapi medapatkan hidup kekal di surga kekal.
Yesus yang adalah Allah berinkarnasi, mengambil tubuh manusia adalah manusia yang tanpa dosa. Yesus benar-benar mati, karena itulah Yesus dikuburkan. Tapi, Yesus yang mati itu bangkit kembali pada hari yang ketiga.
Kematian Yesus mendamaikan manusia dengan Allah, manusia dengan dirinya sendiri,dan manusia dengan sesamanya. Maka, memperingati Jumat Agung berarti memperingat peristiwa agung yang dilakukan Yesus, dan sejatinya menjadi teladan bagi semua umat manusia di bumi untuk hidup damai dengan Allah, diri sendiri, dan sesama.
Binsar Antoni Hutabarat
http://www.binsarinstitute.com/2021/08/ini-7-perkataan-yesus-di-salib.html
Pemimpin yang melayani berawal dari kehidupan yang didedikasikan kepada Allah untuk menjalankan misi Allah. Dengan kekuatan Allah seorang pemimpin memiliki kemampuan untuk melayani Allah dan melayani sesamanya untuk menyelesaikan tugas misi Allah.
Kepemimpinan yang melayani didasarkan pada panggilan Allah, bukan dari manusia atau organisasi. Pemimpin yang melayani melaksanakan tugas dalam lingkup agenda/rencana Allah, dengan berdasarkan karakter Kristus, dan menuntun kepada tujuan yang Allah kehendaki, bukan tujuan manusiawi.
Misi harus diresapi dengan spiritualitas yang kuat, spiritualitas yang membangun karakter besar, dan terbentuk pada landasan hidup dalam hubungan cinta dengan Kristus. Sebuah misi tanpa jenis spiritual-pasti gagal. Itulah inti dari kepemimpinan yang melayani.
Spiritualitas Kristen adalah hadiah dan tugas. Hal ini membutuhkan persekutuan dengan Allah (kontemplasi) serta aksi di dunia (praksis). Ketika dua elemen ini dipisahkan, maka kehidupan dan misi gereja akan sangat terpengaruh.
Kontemplasi tanpa tindakan adalah pelarian dari realitas konkret; tindakan tanpa kontemplasi adalah aktivisme kurang makna transenden.
spiritualitas Kristen dan misi Kristen adalah dua sisi dari mata uang yang sama. Hanya ketika saya tumbuh dalam iman, harapan, dan cinta, saya bisa melayani semua yang dipercayakan pada saya. Tuhan yang pergi ke tempat yang tenang untuk berdoa adalah pekerja yang sama ajaibnya dengan pekerjaan memberi makan lima ribu orang dengan lima roti dan dua ikan (Markus 6: 30-44).
Panggilan tertinggi pemimpin yang melayani adalah melayani Allah dan untuk melayani orang-orang yang dipercayakan kepadanya. "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu bahwa Anda harus pergi dan menghasilkan buah dan buah kehidupan Kristen adalah mematuhi Allah."
Tiga peran pemimpin yang melayani:
1. Menunjukkan jalan. Pemimpin berjalan di depan dan pengikut mengikutinya.
2. Menolong kelompok yang dipimpinnya untuk menyelesaikan tugasnya. Setia dalam perkaran kecil, Matius 25:21
3. Seorang pemimpin akan melatih yang dipimpinnya untuk menjadi pemimpin.
Jenis pemimpin yang melayani:
1. Peminpin yang memiliki Karakter, kompetensi dan berpusat pada Kristus (Memiliki pengetahuan, karakter dan skill
2. Dipanggil untuk menjadi serupa dengan Kristus
Pemimpin yang melayani dan Keserupaan dengan Kristus :
1. Keserupaan dalam karakter
2. Keserupaan dalam tujuan
3. Keserupaan dalam strategi
4. Kepemimpinan seperti Kristus dalam konteks budaya
Tuntutan Kepemimpinan Melayani:
1. Berkerohanian baik
2. Bermoralitas tinggi
3. Bertalenta mantap
4. berdedikasi penuh
5. Berpengertian dalam
6. Bereputasi indah, seorang yang terhormat, tanpa aib, noda dan cacat cela
Tak seorangpun dapat memenuhi persyaratan kepemimpinan Kristen. Hanya karena anugerah Allah, dalam pimpinan Roh Kudus, kita bisa menjadi pemimpin yang melayani. Seperti Yesus yang melayani murid-murid, dan juga kita semua.
Dr. Binsar A. Hutabarat, M.Th.